Monday, October 8, 2012

Mystic Forest 11

Aku kaget melihatnya. Kenapa dia harus kembali? Oh aku sangat membencinya!
''Dia akan bergabung dengan kalian. Dia mempunyai kekuatan Api.'' Terang Kyufox pada kami.
Aku dapat melihat ekspresi Carmen yang berseri-seri. Menyiratkan dia menyukai Wayne. Tidak salah, Wayne dari dulu sampai sekarang sepertinya tidak kehilangan ketampanannya. Rambutnya bergaya harajuku dengan poni yang membuat wajah putihnya manis. Dipadukan dengan baju merah penyihirnya yang melambangkan dia seorang pengendali api. Matanya, aku baru menyadari mata Wayne berwarna ungu. Tidak biru lagi.
''Aku tinggalkan kalian agar kalian saling mengenal.'' Sambil mengayunkan tangannya dengan gemulai dia pergi. Carmen sedang berkenalan dengannya, hanya aku dan Zack yang diam menunggu mereka yang mengajak kami bergabung dengan pembicaraan mereka.

''Zack, Grace kalian tidak berkenalan dengannya? Baiklah akan aku perkenalkan saja. Wayne, gadis yang berambut pirang dikucir itu adalah Grace, dia peri air. Dan laki-laki dengan rambut hitam itu Zack, dia peri angin.'' Kata Carmen dengan semangat. Zack berjabat tangan dengan Wayne, ketika dia menjulurkan tangannya ke arahku aku berkata, ''Untuk apa kau menjulurkan tanganmu? Kita sudah saling mengenal bukan? Wayne atau harus kupanggil Winni?'' Aku langsung bergegas pergi dari tempat itu tanpa sepenggal kata lagi.
Sesampai di kamarku yang bercat biru air, aku merasa semakin emosi. Untuk apa dia pergi secara tiba-tiba, lalu kembali secara tiba-tiba pula! Ini sungguh menyebalkan! Aku langsung memejamkan mata dan tanpa sadar aku tertidur nyenyak sekali.

 ^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

''Hey Grace! Kenapa kau mengatakan kita saling mengenal?'' Kata Wayne secara tiba-tiba saat kami berlima -dengan Kyufox juga disini- sarapan.
''Karena kau dan aku memang sudah kenal! Jangan berpura-pura kau tidak mengenalku Win!'' Kataku sesadis namun setenang mungkin.
''Apakah kita bisa melanjutkan sarapan? Oh Grace nanti aku ingin bicara denganmu.'' Kyufox menengahi kami dengan sehalus mungkin. Aku hanya diam dengan masih menahan emosi. Sedang Carmen terlihat bingung sekali.
Semuanya meninggalkan meja makan, kecuali aku dan Kyufox. Sepertinya dia ingin mengatakan hal penting sampai menunggu rumah itu sepi benar.
''Mungkin kau agak bingung kenapa Wayne berkata dia tidak mengenalmu.'' Kata Kyufox mengawali percakapan. ''Aku tidak bingung, dia hanya berpura-pura saja pastinya.'' Belaku. ''Tidak, dia tidak berpura-pura. Dia amnesia.'' Katanya serius. Aku merasa kaget mendengar hal itu. ''Dia tidak mampu menerima kekuatan apinya dengan semaksimal mungkin. Dia hampir terbunuh. Namun dia dapat kami selamatkan, kecuali ingatannya. Selain namanya dia tidak ingat apapun.'' Kata Kyufox dengan murung.
''Lalu matanya, kenapa matanya menjadi ungu?'' Tanyaku. ''Well, dia tidak mampu mengendalikan kekuatan yang diterimanya saat itu, jadi matanya berubah menjadi ungu. Sebenarnya itu wajar bagi peri api sepertinya. Baiklah kau boleh keluar. Jangan katakan ini kepada siapapun termasuk Wayne! Ini rahasia.'' Katanya dengan nada seperti biasa.
Aku hanya termenung setelah mendengar penjelasan dari Kyu. Tak kusangka teman masa kecilku melupakanku. Tunggu, bukankah seharusnya aku senang? Akupun sudah berusaha melupakannya? Tapi, kenapa? Ada perasaan yang tidak dapat aku ungkapkan, bukan senang, tapi lebih menjorok 'aku ingin dia mengingatku lagi'.
Bum..suara debuman mengagetkanku dari lamunanku. Kulihat ke bawah namun aku tak melihat apapun. 'Lupakan saja, aku harus bagaimana? Tidak mungkin jika aku harus terus bersikapa acuh, tapi aku juga belum bisa menerima kehadirannya.' Aku menghembuskan nafas keputus asaanku.
'Biarkan ini berlalu seperti air.' Dengan kata itu aku berangkat ke tempat latihanku.



^ShyFox^
 

No comments:

Post a Comment